Weru Berpotensi Jadi Tempat Wisata Pantai

Bila dilihat sekilas dari foto2 di bawah ini, sebenarnya desa weru mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata pantai dengan melihat panorama keindahan pantai yang dimilikinya.


Kita bisa lihat dari foto, dimana pantai dengan topogarfi yang landai dengan hamparan pasir putih yang luas juga ditambah garis pantai yang lumayan panjang merupakan aset dasar dari wisata pantai yang dapat menarik minat wisatawan.
Aset lain yang bisa dimanfaatkan untuk selain sebagai sarana menangkap ikan juga dapat disewakan ke wisatawan sebagai sarana memencing maupun sekedar berwisata naik perahu. adalah banyaknya perahu nelayan yang berjejer di sepanjang pantai weru, bisa dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi naik perahu. Hal ini lumyan bila diterapkan sebagai tammbahan nelayan selain dari menangkap ikan dimana pendapatan setiap hari makin tiitk menentu.
Hasil tangkapan nelayan desa weru juga bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan berbelanja ikan sebgai oleh-oleh khas dari desa weru yang sudah terkenal ikan-ikan yang segar tanpa ada bahan pengawet.

Namun Perlu disadari, selain banyaknya potensi wisata yang dimiliki desa weru juga masih banyak kendala dan kekurangan yang perlu dibenahi, seperti, kurang bersihnya lingkungan desa weru terutama sekitar pantai weru, hal ini dapat dilihat dari foto: masih banyakanya sampah-sampah yang dibuang ke pantai oleh masyarakat setempat. perlu ada penanganan khusus dari aparat pemerintah setempat guna meningkatakan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke pantai.


KEUTAMAAN TASBIH, TAHMID, TAHLIL DAN TAKBIR


Cetak Email

Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa yang membaca :

HR-Bukhari-4_95-dan-Muslim-4_2071

“Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak sekutu bagi-Nya, Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

  • jika di baca seratus kali dalam sehari, maka sama dengan memerdekakan sepuluh budak (dari keturunan Nabi Ismail), ditulis baginya seratus kebaikan dan di hapus baginya seratus kejelekan. Ia sebagai tameng dari syaitan pada hari itu hingga waktu sore. Dan tidak ada seorangpun yang lebih baik daripadanya, kecuali orang yang melakukannya lebih banyak”. (HR. Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071).

Barangsiapa yang membaca :

HR-Bukhari-7_168-dan-Muslim-4_2071


“Maha Suci Allah dan aku memuji-Nya”.

  • jika di baca seratus kali dalam sehari, maka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih dilautan”. (HR. Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2071)


Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata : Rosulullah SAW bersabda : “Barangsiapa membaca di waktu pagi dan sore :

HR. Muslim 4-2071


“Maha Suci Allah dan aku memuji-Nya”.

  • jika di baca seratus kali, maka tidak ada orang yang akan datang pada hari Kiamat yang lebih baik daripada pahala yang dibawa, kecuali orang yang membaca seperti yang di bacanya atau lebih banyak (HR. Muslim 4/2071)


Dari Abu Ayyub Al-Ansari r.a., dari Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa yang membaca :

HR-Bukhari-7_168-dan-Muslim-4_2071dengan lafal


“Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. BagiNya kerajaan dan pujian, Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

  • jika dibaca sepuluh kali, maka dia seperti orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail….(HR.Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2071 dengan lafal yang sama).


Dari Abu Hurairah r.a.. dia berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: ”Dua kalimat yang ringan di lidah,berat di timbangan,dan di senangi Tuhan Yang Maha Belas Kasih”, adalah:

HR. Bukhari 7-168 dan Muslim 4-2072


“Maha Suci Allah dan untuk-Nya pujian. Dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung”. (HR. Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072)


Dari Abu Hurairah r.a.. dia berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: ‘Sungguh apabila aku membaca’:


HR. Muslim 4-2072



“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”.

  • jika di baca adalah lebih menyenangkan bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit”. (HR. Muslim 4/2072).



Dari Sa’ad r.a., dia berkata : Kami di sisi Rosulullah SAW., lalu beliau bersabda : “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?” Salah seorang diantara yang duduk bertanya : “Bagaimanakah seseorang diantara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasulullah SAW bersabda :
“Hendaklah dia membaca :

HR. Muslim 4-2073


“Maha Suci Allah”

  • jika dibaca seribu kali, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekan dihapus” (HR. Muslim 4/2073)


Dari Jabir r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda : Barangsiapa yang membaca :

HR. Tirmidzi 5/511 dan Al-Hakim dan Al-Hakim 1/501, dia menshahihkanya dan Adz-Dzahabi menyetujuinya


“Maha Suci Allah, Yang Maha Agung, segala puji bagi-Nya”

  • Jika di baca maka pohon kurma ditanam untuknya di surga” (HR. Tirmidzi 5/511 dan Al-Hakim dan Al-Hakim 1/501, dia menshahihkanya dan Adz-Dzahabi menyetujuinya).


Dari Abdullah bin Qais r.a., dia berkata : Rasulullah SAW, bersabda : “Wahai Abdullah bin Qais, maukah kamu aku tunjukkan perbendaharaan Surga?”, Aku berkata : “Kami mau wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda :
“Bacalah :

HR. Bukhari dan Muslim 4-2076


“Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim 4/2076)


Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat :

HR. Muslim 3-1685


“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”.

  • tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana dulu di antara kalimat tersebut (HR. Muslim 3/1685).


Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., dia berkata : “Seorang Arab Badui datang pada Rasulullah SAW, lalu berkata : “Ajarilah aku perkataan yang dapat kuucapkan!” Rasulullah SAW bersabda :
“Katakanlah” :

HR. Muslim 4-2072 dan Abu Dawud 1-220



(i) “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar. Segala Puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana”.

  • Arab Badui tersebut berkata : “Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?” Rasulullah SAW bersabda : “Katakanlah:

(ii) “Ya Allah ampunilah aku belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki padaku” (HR. Muslim 4/2072 dan Abu Dawud 1/220)


Dari Thariq Al-Asyja’i dia berkata : “ Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi SAW ; mengajarinya shalat, kemudian beliau memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini :

HR. Muslim 4/2073


“Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku berilah keselamatan kepadaku dan berilah rezeki kepadaku”. (HR. Muslim 4/2073)


Dari Jabir bin Abdullah r.a., dia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda : “Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca :

HR.Tirmidzi 5-462,Muslim 2-1249 dan Al-Hakim 1-503, dia menshahihkannya dan Adz-Dzahabi menyetujuinya


(i) “Segala puji bagi Allah”

  • Sedangkan dzikir yang terbaik adalah :

(ii) “Tiada Tuhan Selain Allah”
(HR. Tirmidzi 5/462, Muslim 2/1249 dan Al-Hakim 1/503, dia menshahihkannya dan Adz-Dzahabi menyetujuinya)


Kalimat-kalimat yang terbaik adalah :


HR. Ahmad 513 dengan Sanad yang shahih


“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah” (HR. Ahmad 513 dengan Sanad yang shahih).

Faedah surat “Al-Ikhlas, Al- Falaq, dan An-Naas”

Dari Abdullah bin Hubaib ra., ia berkata, “(Suatu ketika) kami keluar pada malam yang gelap gulita dan sedang hujan. Kami meminta kepada Rasulullah saw. agar berkenan mendo’akan kami. Maka kami pun menjumpai beliau, lalu beliau bersabda, “Katakanlah!” Saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah!” Saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian saya bertanya, “Apa yang harus saya katakan, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “qulhuwa allaahu ahad dan dua surat perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas) tatkala sore dan pagi hari masing-masing tiga kali, niscaya ia sudah mencukupi dari segala sesuatu.” (Hadist riwayat Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i. Tirmidzi berkata, “Ini hadist hasan sahih.”)

Indahnya Bersyukur

Bersyukur ibarat rantai yang menarik satu nikmat dengan nikmat yang lainnya. Jika diibaratkan nikmat-nikmat yang Allah berikan itu seperti roda, maka rantai-rantai syukur ini adalah rantai penghubung satu roda dengan roda lainnya.

Kalau kita memutuskan rantai syukur, otomatis roda-roda yang dihubungkan dengan rantai tersebut akan terlepas dengan sendirinya. Tanpa syukur kita tidak akan dapat merasakan nikmat yang Allah berikan di dalam hati. Dengan syukur, kita akan selalu mampu ‘merasakan’ kelezatan nikmat yang diberikan-Nya.

Ingat, “Jika engkau bersyukur, maka akan Kutambahkan nikmat-Ku…”

Misalnya begini : Saya mendapatkan sebuah pekerjaan yang gajinya tidak lebih dari satu juta rupiah. Maka apa yang akan saya rasakan dalam hati saat menerima gaji tersebut? Bersyukur, atau ‘memprotes’ bahwa seharusnya saya layak menerima gaji lebih dari itu?

Ada perbedaan antara rasa syukur dan ‘menuntu hak’, tentu saja. Misalkan secara adil kita memang layak mendapatkan lebih dari jumlah yang kita terima. Secara benar, kita harsu memperjuangkan hak kita. Dengan cara-cara yang ma’ruf dan memang dapat dibenarkan.

Selain itu, agar tidak terjerumus ke dalam ‘keluhan’, kita tetap harus mensyukuri apa yang ada di tangan. Ingatlah, sumber kebahagiaan datangnya dari dalam hati. Ingat juga, jika kita sellau bersyukur dalam situasi apapun, maka Allah SWT akan selalu menambahkan nikmat-Nya.

Dengan rasa syukur memenuhi hati, maka kita akan terhindar dari keterpurukan, putus asa dan perasaan negative lainnya dalam hati kita.

Dengan bersyukur, kita akan selalu mampu menerima keadaan diri, tanpa kehilangan kreatifitas untuk selalu berusaha lebih baik lagi. Bersyukur adalah kunci sejati untuk dapat merasakan bahagia.

Bersyukur diumpakan sebagai suatu energi positif yang dengan sadar kita pancarkan dari dalam jiwa dan raga kita. Seperti halnya sesuatu yang positif, maka ia akan menarik hal-hal positif lainnya yang ada di sekitarnya. Maka tak heran jika seorang hamba yang pandai bersyukur akan terlihat selalu bahagia. Ingat, syukur itu akan menarik nikmat-nikmat lainnya. Seperti janji Allah SWT :”…jika engkau bersyukur, maka akan Aku tambahkan nikmat-Ku…”

Sebaliknya, jika kita mengeluh terus menerus, atau kufur nikmat, maka penderitaanlah yang akan kita rasakan terus menerus juga. Jangan heran, karena keluhan serupa dengan energi negative, yang akan menarik hal-hal negative juga dari sekelilingnya, sadar atau tidak.

“…jika engkau kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”


Faedah Bersyukur

Banyak orang yang mengalami stress karena tidak sanggup merasakan keberadaan rasa syukur nikmat dalam hatinya. Rasa stress yang berlebihan itu timbul karena kita terlalu fokus pada keinginan-keinginan yang belum terkabulkan, pada kekurangan-kekurangan dan keterbatasan kita saja. Tanpa ada kemampuan untuk dapat mensyukuri yang kita miliki (hakekatnya, semua milik Allah SWT).

Banyak sekali manfaat/faedah dari rasa syukur ini, diantaranya :

1. hati akan menjadi lebih ‘luas’ (tidak sempit)

2. hati menjadi mampu merasakan ‘nikmat-nikmat’

3. mata selalu tertutju kepada hal-hal positif atau yang indah-indah, sehingga dunia menjadi lebih indah

4. otot-otot dalam tubuh menjadi rileks, tidak tegang karena stress memikirkan hal-hal negative. Sebagai kelanjutannya, berpengaruh banyak pada kesehatan jasmani dan rohani

5. terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang kebanyakan disebabkan oleh pikiran : stress, depresi, darah tinggi, sakit kepala, maag, dan sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan seperti ini :

Rasa syukur –> menenangkan hati (karena otomatis ingat kepada Allah SWT) –> mempengaruhi kesehatan secara positif, memberikan rasa bahagia dan membuka peluang-peluang hidup lebih jauh.


Kesehatan

Dari hati yang tenang, pikiran tenang, otomatis organ-organ tubuh menjadi rileks. Tekanan darah lancar, jantung berdetak dengan normal, otak tidak dipaksa untuk berfikir dengan berlebihan sehingga menyehatkan secara keseluruhan.

Banyak sekali penyakit berbahaya yang dapat dihindari dengan bermula dari rasa syukur :

- stress

- penyakit jantung

- depresi

- darah tinggi

- sakit kepala

- maag

- kesuburan

- dan lain-lain
jadi, kalau ingin sehat, mulailah dengan langkah baru : Bersyukur.


Pergaulan

Ada banyak pengaruh positif yang berawal dari rasa penuh syukur di dalam diri seseorang. Contoh sederhana saja, seorang yang pandai mengeluh akan selalu merasa dirinya penuh dengan kekurangan, sehingga tidak ada rasa puas dan bahagia atas apa yang dimilikinya. Berbeda sekali dengan seorang yang pandai bersyukur, maka ia akan merasa bahagia saja dengan apapun yang ia miliki.

Berikut beberapa uraian tentang bagaimana rasa syukur mempengaruhi secara positif terhadap pergaulan sosial hidup seseorang :

- kita menjadi lebih percaya diri, karena kita selalu melihat sisi baik dari segala hal yang menimpa diri kita.

- Dengan ‘sinar muka’ yang berkilauan, ramah, penuh senyum dan senantiasa ‘welcome’ dari lubuk hati yang paling dalam terhadap sekelilingnya (karena inilah dampak dari rasa syukur yang akan muncul di wajah seseorang), maka orang-orang akan senang berada dekat dengan kita. Manusia memang cenderung menyukai hal yang ‘indah-indah’, termasuk aura wajah yang menyenangkan. Jadi tidak aneh kalau ornag yang selalu bersyukur dalam hidupnya akan memiliki banyak teman.

- Selanjutnya, dari pengaruh positif penampilan luarnya terhadap orang-orang di sekelilingnya, maka ia akan membuka berbagai kesempatan untuk karier, jodoh, dan sebagainya.


Kesempatan

Seperti telah diuraikan sebelumnya, rasa syukur yang tertanamn kuat di dalam hati akan mempengaruhi pola pikir dan tindakan kita. Selain memperbaiki kesehatan tubuh, juga membuat orang-orang mau berteman dengan kita. Karena aura positif yang kita pancarkan dari rasa syukur dalam hati tersebut.

Keuntungan selanjutnya, hal ini akan membuka kesempatan-kesempatan baru untuk hidup kita. Misalnya memiliki banyak ‘link’ untuk karier, atau mudah bertemu dengan calon pendamping karena kita orang yang ‘terbuka’ dan menyenangkan bagi orang lain. Atau kesempatan-kesempatan lain seperti kesempatan hidup lebih lama di bumi ini (karena terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya seperti yang disebutkan diatas), sehingga kita akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berbagi dan beramal shaleh.

Kiat hemat yang Benar

Hemat tidak berarti menderita.Kalau Anda berhemat, lalu menjadi menderita, berarti Anda menghemat secara salah.

Waktu kecil dulu saya sering mengikuti ibu belanja di pasar. Jaman itu belum ada supermarket yang jualan bahan basah layaknya pasar tradisional. Saya mengamati bahwa untuk membeli cabe saja, ibu saya bisa ngotot putar-putar beberapa penjual guna mendapatkan harga termurah. Care 200 rupiah ditawar 100 rupiah (teganya….). Jaman sekarang kita berbelanja di hipermarket. Tak ada tawar menawar, cocok ambil, tidak cocok silahkan pergi. Orang-orang tanpa banyak cakap langsung memborong belanja buat sebulan. Wow. Siapakah yang betul, cara ibu saya atau cara orang jaman kini tersebut?

Seringkali orang berpikir bahwa berhemat artinya membeli barang yang paling murah biayanya. Ukuran utamanya adalah harga. Bila kita mau pergi naik bis, kita cari bis ekonomi. Bila kita pergi jauh, kita pilih kereta dibanding pesawat, karena harga tiketnya lebih murah. Benarkah demikian esensi menghemat?

Mana yang lebih hemat? Beli sandal harga 50 ribu awet dua tahun, atau beli 5 sandal 10ribu-an untuk dua tahun?

Suatu ketika Amir bingung antara membeli mobil dengan harga tunai 50 juta, atau mengambil kredit mobil dengan waktu 5 tahun sehingga total menjadi 90juta? Mana yang hemat?

Semua contoh di atas menunjukkan bahwa berhemat memerlukan seni tersendiri. Tindakan penghematan akan bergantung situasi seseorang, bisa terjadi dua orang sama-sama berhemat namun wujud tindakannya bertolak belakang.

Prinsip 1 : berhematlah pada apa yang Anda anggap paling penting bagi Anda, walau itu berarti tampak tidak hemat dari sudut pandang lain.

Ngapain sih kita berhemat? Agar mendapat manfaat maksimal dari uang kita kan? Jadi indikator utama adalah memaksimalkan manfaat untuk hal yang paling penting dan prioritas bagi kita. Misalnya Anda perlu pergi dari Jakarta ke Lampung. Anggap harga tiket pesawat 2 kali lipat harga naik bis. Anda pilih mana? Jawabannya tergantung mana yang lebih penting bagi Anda, uangnya atau waktunya? Kalau Anda tidak dikejar waktu, dan ingin menikmati perjalanan menyeberangi selat sunda, maka naiklah bis. Bila waktu sangat penting bagi Anda (karena Anda mudah capek) maka pesawat terbang lebih hemat (coba hitung kembali total biaya naik bis, jajan, waktu yang terpakai, jasa tukang urut, dan jamu tolak angin!).

Inilah jawaban atas kasus cara belanja ibu saya di pasar tradisional. Ibu saya benar, ngapain beli cabe mahal-mahal kalau ada yang murah? Dengan catatan ibu saya berbelanja santai, artinya waktu bagi ibu saya bukanlah tujuan utama. Sementara mereka yang belanja di supermarket untuk sebulan penuh juga benar, karena waktu merupakan hal yang lebih penting. Ngapain buang waktu hanya untuk menghemat 10 ribu?


Prinsip 2 : carilah harga termurah untuk manfaat utama yang sama.

Walaupun sama-sama naik pesawat, mungkin manfaat utama yang dituju bisa berbeda. Ada yang peduli dengan kenyamanan (karena perjalanannya jauh, dan tiket dibayari kantor), ada yang hanya peduli kecepatan perjalanan (karena pergi santai, uang jalannya diberikan tunai, silahkan atur sendiri). Nah, untuk manfaat yang sama biasanya tersedia banyak pilihan. Maka bergantung dengan situasi itu seseorang bisa berhemat dengan mencari tiket pesawat yang paling murah untuk rute dan manfaat yang sama. Di antara penerbangan yang murah, ada yang termurah. Di antara yang mahal-mahal pun ada yang relatif paling murah. Hemat adalah : mendapatkan manfaat maksimal dari biaya minimal. Istilah kerennya adalah benefit cost ratio yang tinggi.

Benarlah pelajaran ekonomi waktu SMP dulu. Kalau mau beli, bandingkan dulu harga barang yang sama minimal di 3 toko. Saya pernah mengamati, sebuah handycam dengan merek dan seri yang sama bisa berselisih harga 20 persen di toko yang berbeda. Barangnya sama, ngapain bayar lebih mahal?


Prinsip 3 : jadikan ‘cashflow’ keuangan sebagai patokan utama.

Ibu saya sering bertanya, “Kenapa kamu nggak juga beli rumah, padahal biaya kontrakan bisa untuk nyicil rumah?” Ya, cicilannya memang sesuai, tapi modalnya bu? Saya sebenarnya sudah punya rumah, namun -dengan persetujuan istri- rumah tersebut dijadikan tempat usaha. Kalau beli rumah lagi, yang berarti cicilan baru, tentu akan mengubah aliran kas keuangan rumah tangga. Mungkin sekilas kita sayang dengan pengeluaran yang ‘habis’ itu (biaya kontrak rumah), di sisi lain kita tetap harus berpegang bahwa aliran kas keuangan adalah indikator yang paling penting. Misalnya Anda membeli rumah baru, dengan judul menabung lah, sayang uang lah, dsb, lalu aliran kas menjadi kacau, tentu akibatnya sangat berbahaya. Banyak terjadi karena kenaikan bunga bank menyebabkan aliran kas menjadi berantakan. Dalam kasus saya, kami sudah punya rumah (walau bukan ditempati sendiri) yang hasil usahanya bisa untuk mengontrak rumah yang lebih besar, jadi dalam hitungan investasi menjadi menguntungkan alias lebih hemat. Kalau semua hal harus kita beli sendiri tentu jadi repot.

Prinsip no 3 ini juga mengimbangi prinsip no 1 sebelumnya. Andai Anda mau ke Lampung sekeluarga 5 orang. Bagi Anda waktu adalah penting. Tapi kalau pergi serombongan naik pesawat, tiba-tiba dananya tidak cukup. Jangan dipaksakan. Pilihlah alternatif yang sesuai dana kita. Naik bis dalam hal ini menjadi betul-betul hemat, karena disesuaikan dengan aliran kas keuangan rumah tangga.

Sudah, sudah, kiatnya 3 dulu. Banyak-banyak nanti malah lupa….

Bila diulang secara ‘ilmiah’ maka 3 prinsip itu bisa digambarkan sebagai berikut :

  • Prinsip 1 adalah prinsip optimasi. Optimum adalah kondisi maksimal pada indikator utama, yang bisa tampak tidak maksimal pada indikator lain. Konsep optimasi adalah mencari kondisi terbaik dari banyak kriteria yang bertentangan. Misalnya desain sebuah mobil. Ada sedan, ada minibus, ada truk, ada bis. Semua adalah desain optimum, yaitu desain yang bisa memberikan manfaat maksimal sesuai tujuan desain. kalau kita lihat bentuk truk sangat jelek sebagai kendaraan pribadi, tapi sangat indah sebagai kendaraan angkut. Itulah pentingnya prinsip 1 dalam berhemat, kita harus jelas melihat indikator tujuan utama.
  • Prinsip 2 adalah prinsip produktifitas. Setelah kita mengetahui indikator utama, maka kita mencari cara agar membuatnya efisien namun tetap efektif. Untuk manfaat yang sama (efektif) diraih dengan biaya paling minimal (efisien).Sesuatu yang produktif berarti mencapai hasil paling maksimal dari sumberdaya yang tersedia.
  • Prinsip 3 adalah prinsip pengendalian (kontrol). Pada akhirnya kita perlu melihat ketersediaan sumber daya sebagai indikator kendali. Output yang telah direncanakan harus kembali disesuaikan dengan input yang tersedia.

Jadi berhemat adalah : optimum, produktif, terkendali. Wah, ilmiah banget neeh…, hehe..

Oh ya, hampir lupa jawaban untuk kasus-kasus contoh.

Ibu menawar mati-matian harga cabe di pasar. Jawab : hemat, karena untuk barang yang sama kita perlu cari yang murah bila waktunya santai.

Belanja borongan di supermarket. Jawab : hemat, dalam hal ini ‘hemat waktu’ adalah tujuan yang lebih utama.

Naik pesawat daripada bis. Jawab : hemat, kalau waktu adalah tujuan utama, dan biaya total perjalanan ternyata tidak jauh berbeda. Naik bis ekonomi, bukan AC. Jawab : bisa hemat, kalau dananya memang terbatas. Toh, sama-sama sampai. Kalau dana longgar pilih yang AC, takutnya Anda jadi sakit karena naik bis ekonomi yang panas dan penuh asap rokok.

Mana yang lebih hemat? Beli sandal harga 50 ribu awet dua tahun, atau beli 5 sandal 10ribu-an untuk dua tahun? Jawab : kalau Anda malas beli sandal, pilih yang awet. Kalau Anda senang ganti model, atau dana tunainya kurang, beli saja yang murah, tapi satu-satu bukan sekaligus 5 (keuntungan aliran kas).

Suatu ketika Amir bingung antara membeli mobil dengan harga tunai 50 juta, atau mengambil kredit mobil dengan waktu 5 tahun sehingga total menjadi 90juta? Mana yang hemat? Jawab : jelas lebih hemat pembelian tunai bila tujuan utamanya adalah total biaya. Mobil adalah barang yang turun nilainya, bayar lebih mahal lewat kredit tidak ada gunanya. Namun, bisa pula lebih hemat kredit kalau Anda sudah butuh banget mobil itu tapi uang tunainya bisa dipakai membeli barang lain yang lebih prioritas, misal rumah (prinsip 1).Saran saya sih, cari harga mobil yang disesuaikan dengan aliran kas Anda (prinsip 3). Lalu cari mobil yang jenis dan kondisinya relatif sama namun dengan harga paling miring (prinsip 2). Sekali lagi yang penting adalah : atur kas keuangan Anda! Jangan banyak cicilan, nanti bisa rentan terhadap fluktuasi bunga bank.

Kiat Berhutang

Maksudnya bukan bagaimana dapat hutangan (itu bergantung sekali seberapa percaya orang lain kepadamu), tapi kapan sebaiknya kita berhutang.

JANGAN PERNAH BERHUTANG KECUALI : *


No. 1. Berhutang untuk hal yang harganya cenderung naik terus.

Misalnya rumah. Walaupun harga rumah naik turun, tapi kecenderungannya harga rumah naik terus.Rumah baru (di perumahan baru) biasanya relatif lebih mahal dibanding rumah lama dikarenakan biaya material dan harga tanah kian meningkat. Rumah sebaiknya diusahakan untuk beli, walaupun wajib kita pilih yang cicilannya sesuai kemampuan. Rumah pertama adalah ‘benteng pertahanan terakhir’ rumah tangga Anda, jadi wajib punya tapi kecil saja (T21 atau T36). Toh kalau Anda terbukti makin kaya, Anda selalu bisa beli rumah berikutnya. Kita senantiasa perlu teguh memegang indikator ‘aliran kas’ sebagai patokan keputusan pembelian.


No. 2. Behutang untuk alat produksi yang sudah jelas pendapatannya.

Misalnya buat membeli perlengkapan usaha atau menambah modal usaha.Perlu diperhatikan bahwa pastikan sudah ada pendapatan yang jelas dari alat/modal tersebut. Kalau belum jelas ya berarti tidak layak berhutang karena bisa menjadi perjudian (tidak jelas pengembalian cicilannya). Misalkan pula kita beli sepeda motor untuk berangkat kerja. Kalau setelah dihitung ternyata menjadi lebih ekonomis dibandingkan naik angkutan umum (karena Anda jadi lebih fleksibel, lebih produktif, bahkan lebih murah total ongkosnya), maka sebaiknya Anda beli walau kredit. Yang perlu diingat adalah, beli sesuai kemampuan daya cicilan Anda. Misalnya, tidak perlu beli motor baru, cukup motor bekas yang lebih murah.


No. 3. Berhutang untuk barang yang sangat dibutuhkan sekarang, walaupun nilainya merosot dalam jangka panjang.

Misalnya Anda perlu beli lemari es (walau bekas) untuk menyimpan makanan di rumah Anda. Kalau Anda tidak punya lemari es, mungkin Anda menjadi repot karena harus belanja setiap hari. Contoh lain. Suatu ketika saya membeli monitor komputer LCD hanya demi menyelamatkan mata anak saya yang senang main game di komputer. Monitor komputer LCD jelas lebih aman dibanding monitor tabung generasi sebelumnya. Karena anak saya masih kecil sehingga jangkauan lengannya pendek, maka dia duduk dekat sekali dengan monitor, jadi saya paksakan beli monitor LCD. Barang konsumtif, kebutuhan tersier, tapi penting buat sekarang (dan tak lagi penting ketika anak saya sudah besar nanti).


No. 4. Berhutang untuk menyelamatkan nyawa!

Untuk urusan nyawa, layak bagi kita untuk berhutang. Misal orang yang Anda cintai sakit, maka tak masalah untuk berhutang. Tentu saja selalu dipilih yang paling hemat dari pilihan yang tersedia. Jangan sampai karena takut berhutang maka pertolongan menjadi terlambat.


No. 5. Berhutang untuk menutup hutang lain yang lebih mencekik.

Kalau Anda bisa menemukan sumber hutang baru yang lebih baik, maka usahakanlah berpindah hutang. Misalnya, mantan bibi pembantu saat saya masih mahasiswa dulu, ternyata terlibat hutang ke rentenir karena butuh biaya untuk pengobatan anaknya yang sakit. Bunganya 10% per bulan! Akhirnya saya alihkan ke hutang lain yang lebih lunak pembiayaannya.

Sudah ah, lima saja.

Prinsip utama dalam berhutang adalah : tetap memegang kendali saat terjadi fluktuasi aliran kas pendapatan keluarga.


Kiat keluar dari hutang

Agar bisa keluar dari hutang berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan :

  1. baca doa agar terlepas dari kesulitan hutang, agar mendapat kemudahan jalan keluar
  2. sisihkan di awal bulan sebanyak 10-20 persen dari semua pendapatan untuk digunakan buat membayar hutang
  3. mencari sumber hutang yang paling lunak (katanya sih: orang tua atau saudara)

Demikian sekilas hal-hal tentang hutang…. :)

Doa mohon dilepaskan dari lilitan hutang (diambil dari milis hidayahnet)

Bismillah [hidayahnet] Doa Lepas dari Lilitan Hutang Temie Iswanto Fri, 01 Jul 2005 11:15:10 -0700

بسم الله الرحمن الرحيم

أللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن

وأعوذ بك من العجز والكسل

وأعوذ بك من الجبن والبخل

وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال

allaahumma innii a’uudzu bika minal hammi wal hazan, wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhul, wa a’uudzu bika min ghalabatid daini wa qahril rijaal.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan hati dan kesedihan, Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang.

Catatan: Abu Umamah (ra) berhasil melunasi hutangnya tak lama setelah dia mengamalkan doa yang disarankan oleh Rasulullah (saw). (HR Abu Dawud)

Kiat sukses dunia akhirat dari Nabi

Malu rasanya sering mengutip kiat sukses dari orang barat. Maka yang ini kiat dari Rasulullah. Dijamin lebih mustajab. Saya kutip dari situs Renungan Islam.

HADIS MUTHAHHARAH

Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat. Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya Tanyalah apa yang engkau kehendaki :

Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim


Dia berkata : Aku mau menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau maka engkau akan jadi orang paling kaya


Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia


Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia


Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan zikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah

Dia berkata : Aku mau disempurnakan imanku Baginda S.A.W menjawab : Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna


Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)
Baginda S.A.W menjawab : Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin


Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat


Dia berkata : Aku mau berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu daripada najis dosa niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa


Dia berkata : Aku mau dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya Baginda S.A.W menjawab : Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya


Dia berkata : Aku mau dikasihi oleh Allah pada hari qiamat Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain niscaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat


Dia berkata : Aku mau dihapuskan segala dosaku Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan beristighfar niscaya akan dihapuskan( kurangkan ) segala dosamu


Dia berkata : Aku mau menjadi semulia-mulia manusia Baginda S.A.W menjawab : Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia


Dia berkata : Aku mau menjadi segagah-gagah manusia Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia


Dia berkata : Aku mau dimurahkan rezeki oleh Allah Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadas ) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu


Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka


Dia berkata : Aku mau diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya


Dia berkata : Aku mau diterima segala permohonanku Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram niscaya segala permohonanmu akan diterimaNya


Dia berkata : Aku mau agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Tutuplah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat


Dia berkata : Siapa yang terselamat daripada dosa?
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan,mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan


Dia berkata : Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah? Baginda S.A.W menjawab : Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian ( bala )


Dia berkata : Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah? Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan


Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ? Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi ( tidak diketahui ) dan menghubungkan kasih sayang


Dia berkata: Apakah yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat? Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah

PENANGKAPAN IKAN LAUT DAN JENIS ALAT TANGKAP IKAN

Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan yang lingkungannya berbeda-beda, menimbulkan cara penangkapan termasuk penggunaan alat penangkap yang berbeda-beda pula. Adalah juga sifat dari ikan pelagis selalau berpindah-pindah tempat, baik terbatas hanya pada suatu daerah maupun berupa jarak jauh seperti ikan tuna dan cakalang yang melintasi perairan beberapa negara tetangga Indonesia.
Setiap usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan daerah penangkapan, gerombolan ikan, dan keadaan potensinya untuk kemudian dilakukan operasi penangkapannya. Beberapa cara untuk mendapatkan kawasan ikan sebelum penangkapan dilakukan menggunakan alat bantu penangkap yang biasa disebut rumpin dan sinar lampu. Kedudukan rumpon dan sinar lampu untuk usaha penangkapan ikan di perairan Indonesia sangat penting ditinjau dari segala aspek baik ekologi, biologi, maupun ekonomi. Rumpon digunakan pada siang hari sedangkan lampu digunakan pada malam hari untuk mengumpulkan ikan pada titik/tempat laut tertentu sebelum operasi penangkapan dilakukan dengan alat penangkap ikan seperti jaring, huhate dsb.
Dilihat dari segi kemampuan usaha nelayan, jangkauan daerah laut serta jenis alat penangkapan yang digunakan oleh para nelayan Indonesia dapat dibedakan antara usaha nelayan kecil, menengah, dan besar. Dalam melakukan usaha penangkap ikan dari tiga kelompok nelayan tersebut digunakan sekitar 15 s/d 25 jenis alat penangkap yang dapat dibagi dalam empat kelompok sebagai berikut.

1 Pukat Payang termasuk lampara, Pukat pantai, Pukat cincin
2 Jaring Jaring insang hanyut, Jaring insang lingkar, Jaring klitik, Jaring trammel
3 Jaring Angkat Bagan Perahu, Bagan Tancap, Bagan Rakit, Serok, Bondong dan banrong
4 Pancing Rawi tuna, Rawai hanyut selain, Rawai tetap, Huhate, Pancing tonda, Pancing tangan-hand lin

Penjelasan Singkat tentang Alat Penangkap Ikan Laut

Pukat cincin harus berbentuk selembar jaring yang terdiri dari sayap dan pembentuk kantong. Keberhasilan pengoperasian pukat cincin dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu ketepatan melingkari gerombolan ikan, kecepatan tenggelam pemberat dan kecepatn penatikan tali kolor. Pengaturan jaring harus tepat dan cepat sehingga gerombolan atau kawanan ikan tidak punya kesempatan untuk keluar dari lingkaran jaring.
Payang mempunyai bentuk terdiri dari sayap, badan dan kantong, dua buah sayap yang terletak di sebelah kanan dan kiri badan payang, setiap sayap berukuran panjang 100-200 meter, bagian badan jaring sepanjang 36-65 meter dan bagian kantong terletak di belakang bagian badan payang yang merupakan tempat terkumpulnya hasil tangkapan ikan adalah sepanjang 10-20 meter
Jaring insang hanyut yang digunakan harus mempunyai spesifikasi yang terdiri dari lima faktor utama, yaitu daya apung jaring harus lebih besar dari pada daya tenggelamnya, warna jaring yang baik adalah hijau sampai biru muda, benang yang digunakan adalah nylon benang ganda atau tunggal. Besar mata jaring adalah 2,5-3,0 inci yang dipasang pada tali ris atas dengan koefisien pengikatan 30-40%
Jaring lampara mirip jaring payang yaitu terdiri dari sayap kiri dan kanan di samping kantong. Jaring tersebut dilengkapi dengan sebuah cincin dari besi berdiameter sekitar 2 meter. Kantong lampara lebih cenderung menggelumbung agar ikan pelagis kecil yang ditangkap tidak mudah mati (ikan umpan hidup)

Jaring angkat adalah jaring yang diturunkan di laut dan diangkat secara vertikal ke atas pada saat gerombolan ikan ada di atas jaring tersebut. Jaring angkat ditempatkan di beberapa jenis bagan di laut atau dioperasikan dari perahu kecil maupun langsung oleh para nelayan dekat pantai. Berdasarkan bentuk dan cara pengoperasian ada beberapa macam jaring angkat maupun jaring dorong, misalnya bagan tancap (stationary), bagan rakit, bagan perahu, kelong Betawi, serok, jaring rajungan dan kepiting, Bondong dan banrong. Pecak dan Anco, jaring dorong, sodo biasa, sodo perahu, sodo sangir, siru, siu, songko dan seser.

Dogol, cantrang, dapang, potol, payang alit bentuk alat penangkap tersebut mirip payang tetapi ukuran lebih kecil. Dilihat dari fungsi dan hasil tangkapannya ia menyerupai cicncin pukat (trawl), yaitu untuk menangkap ikan demersal dan udang.
Jaring Penggiring adalah jaring yang dioperasikan sedemikian rupa, yaitu dengan melakukan penggiringan atau menghalau ikan-ikan agar masuk jaring atau menggerakkan jaring itu sendiri dari tempat yang agak dalam ke tempat yang lebih dangkal untuk kemudian dilakukan penangkapan ikan. Jaring penggiring atau drive-innet dapat terdiri dari jaring sayap dan jaring kantong, dapat juga berbentuk segi tiga atau segi empat lengkap dengan jaringan kantong. Jenis-jenis drive in-net yang terkenal di Indonesia adalah :muroami, soma malalugis, jaring kalase, jaring klotok, jaring saden, pukat rarape, ambai, pukat rosa, dan talido.
Alat pancing terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali dan mata kail. Jumlah mata yang terdapat pada tiap perangkat pancing bisa tunggal maupun ganda, bahkan banyak sekalli (beberapa ratus mata kail) tergantung dari jenis pancingnya. Selain dua komponen utama tali dan mata pancing, alat pancing dapat dilengkapi dengan komponen lainnya, misalnya tangkai (pole), pemberat, pelampung dan kili-kili (swivel). Pada umumnya mata pancing diberikan umpan baik dalam bentuk mati maupun hidup atau umpan tiruan. Banyak mavam alat pancing digunakan oleh para nelayan, mulai dari bentuk yang sederhana sampai dalam bentuk ukuran skala besar yang digunakan untuk perikanan industri.

Selamat Datang Pukat Harimau
Kamis, 10-04-2008 16:03:04 oleh: bajoe

Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kelautan, berencana mengijinkan penggunaan pukat harimau (trawl) di seluruh perairan Indonesia. Ini adalah kabar buruk bagi dunia kelautan dan lingkungan hidup.
Pukat harimau adalah metode menangkap ikan dengan cara membabi buta. Biasanya menggunakan beberapa perahu/kapal dengan jaring yang sangat lebar, panjang dan dalam. Sehingga area tangkapan ikan pun lebih luas, lebih banyak ikan yang ditangkap dalam waktu singkat. Tentu ini secara ekonomi adalah efisien dan efektif.
Namun efek dari jaring pukat harimau itu, banyak juga ikan kecil-kecil maupun ikan yang tidak bisa dikonsumsi ikut tertangkap. Ikan-ikan yang tidak berguna ini biasanya mati begitu saja dan dibuang kembali ke laut. Di sinilah efek negatif jaring pukat harimau, sangat kuat untuk merusak lingkungan.
Dan sebenarnya dalam jangka panjang akan merugikan kepentingan ekonomi bangsa juga. Karena penggunaan pukat harimau ini, maka banyak ikan-ikan kecil yang ikut mati terjaring. Akibatnya pada kurun waktu tertentu, ikan-ikan tersebut akan habis karena tidak sempat regenerasi dengan alami. Sebagian pengguna pukat harimau ini adalah nelayan asing. Buat mereka tidak masalah, karena bila di perairan Indonesia sudah kosong ikan, dapat pindah ke perairan lain. Tinggal nelayan kita yang gigit jari.
Di beberapa negara penggunaan pukat harimau atau trawl ini sudah dilarang. Indonesia sebenarnya juga sudah melarang penggunaan pukat harimau sejak tahun 1980 , lewat Keppres 39/1980. Meskipun sudah ada larangan, tapi kenyataan di lapangan, masih ada saja kapal nelayan modern yang mencuri-curi menggunakan pukat harimau ini.
Nah, menurut rekomendasi dari Bappenas, daripada dilarang-larang tetapi kenyataannya masih ada nelayan yang menggunakan pukat harimau, maka sebaiknya diperbolehkan saja. Bappenas meneliti ada 6 daerah nelayan yang masih menggunakan pukat harimau, meski dilarang, yaitu Nunukan, Tegal, Padang, Bagan Siapi-api, Pekalongan, dan Cilacap.
Rekomendasi Bappenas inilah yang menjadi dasar Departemen Kelautan untuk mengijinkan penggunaan pukat harimau. Sekarang sedang diupayakan untuk mencabut atau merevisi Keppres 39/1980 di atas.
Ada alasan lain dari Departemen Kelautan yang hendak membuka ijin penggunaan pukat harimau ini. Aku kutipkan dari harian Kontan, 10 April 2008 :
Izin operasi pukat harimau di daerah perbatasan sekaligus untuk menjaga wilayah perbatasan, "Bila mengandalkan petugas perairan, tidak bisa setiap hari mondar mandir di wilayah tersebut,"kata Soen'an Hadi Poernomo, Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan.
Rasanya ini kebijakan yang aneh. Ketidakmampuan aparat keamanan menjaga wilayah perbatasan di laut, kok kemudian dibebankan pada nelayan? Kompensasinya boleh tangkap ikan sesukamu. Lalu karena selama ini sering terjadi pelanggaran pukat harimau, maka rekomendasi Bappenas kok malah minta Keppresnya direvisi? Bukankah semestinya minta penambahan aparat untuk menjaga perbatasan maupun menangkap nelayan yang menggunakan pukat harimau?
Para menteri pembantu Presiden SBY akhir-akhir ini memang sering aneh logika berpikirnya. Ada penelitian dari IPB soal susu formula tercemar, Menkesnya malah meradang di televisi, menuduh penelitinya tidak benar. Ada film Fitna dari negeri Belanda yang menghina agama, malah situs-situs yang menayangkan diblokir oleh Menteri Komunikasi dan Informasi. Sekarang soal kelautan, karena peraturan sering dilanggar nelayan maka akan dibebaskan penggunaan pukat harimau oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.

SET NET SEBAGAI ALTERNATIF ALAT TANGKAP IKAN HEMAT ENERGI
Januari 1, 2008 in tekno-alat tangkap
27/04/07 ' Lain-lain: Artikel-dkp.go.id
Pada saat ini nelayan dan pengusaha perikanan tangkap dipusingkan dengan harga bahan bakar minyak yang cukup tinggi dan ditambah lagi semakin sulit atau jauh mencari daerah penangkapan ikan. Dengan keadaan seperti ini tentu sangat diperlukan untuk mencari alternatif jenis alat tangkap yang pengopeasiannya hemat energi (bahan bakar minyak) dimana set net kemungkinan dapat dikembangkan. Set net atau sero jarring adalah sejenis alat tangkap ikan bersifat menetap dan berfungsi sebagai perangkap ikan dan biasanya dioperasikan di perairan pantai. Ikan umumnya memiliki sifat beruaya menyusuri pantai, pada saat melakukan ruaya ini kemudian dihadang oleh jaring set net kemudian ikan tersebut tergiring masuk ke dalam kantong. Ikan yang telah masuk ke dalam kantong umumnya akan mengalami kesulitan untuk keluar lagi sehingga ikan tersebut akan mudah untuk ditangkap dengan cara mengangkat jarring kantong. Satu unit set net terdiri dari beberapa bagian yakni penaju (leader net), serambi (trap/play ground), ijeb-ijeb (entrance) dan kantong (bag/crib).
Jenis alat tangkap set net banyak dioperasikan oleh nelayan di Jepang sejak ratusan tahun yang lalu dengan berbagai ukuran yakni kecil, sedang, dan besar. Set net berukuran kecil umumnya dengan panjang penaju kurang dari 500 m dipasang pada kedalaman perairan kurang dari 20 m, sedang yang berukuran besar memiliki panjang penaju antara 4000-5000 m dan dipasang pada perairan dengan kedalaman antara 30 ' 40 m. Berbagai jenis ikan yang tertangkap oleh set net di Jepang antara lain: sardine, ekor kuning, salmon, dan tuna. Produksi perikanan dari hasil tangkapan set net di Jepang dapat mencapai 3 % dari produksi total dari hasil tangkapan perikanan laut.
Di Indonesia terdapat berbagai jenis alat tangkap sejenis set net seperti jermal, sero, ambai, belat dan perangkap lainnya. Perbedaan jenis alat tangkap ini dengan set net adalah bahan yang digunakan yakni sebagian besar dari bambu, kecuali bagian kantong yang terbuat dari jaring. Jenis ikan yang tertangkap juga berbeda dimana alat tangkap perangkap (trap) di Indonesia umumnya menangkap jenis ikan demersal seperti layur, petek dan sebagian jenis ikan pelagis seperti sardine dan tembang. Namun pada prinsipnya hampir sama yakni menghadang ruaya ikan kemudian diarahkan masuk ke dalam perangkap/trap dan akhirnya ke kantong.
Uji Coba Set Net di Indonesia
Perikanan set net di Indonesia baru dalam taraf penelitian atau uji coba dan belum dikembangkan oleh nelayan secara komersial. Uji coba alat set net pertama kali dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Laut/Balai Penelitian Perikanan Laut di perairan Pacitan Jawa Timur pada tahun 1981. Pada tahun yang sama dilakukan juga uji coba di perairan Bajanegara Banten, kemudian diikuti uji coba di Prigi Jawa Timur pada tahun 1982 dan di perairan Selat Sunda, Banten pada tahun 1990 dan 1993. Set net yang diujicoba berukuran relatif kecil dengan panjang penuju antara 100-300 m dan dipasang di perairan pantai dengan kedalaman kurang dari 10 m.
Pada saat uji coba dilakukan penangkatan hasil tangkapan ikan dari kantong setiap hari. Rata-rata hasil tangkapan ikan berkisar antara 20-30 kg/angkat. Hasil tangkapan tertinggi pernah mencapai 100 kg/angkat pada saat dilakukan uji coba di Pacitan. Jenis ikan yang tertangkap saat itu didominasi oleh ikan demersial yang beruaya mengikuti pergerakan pasang surut seperti ikan layur, petek, mata besar dan sebagian ikan pelagis sejenis sardine.
Selanjutnya kegiatan ujicoba set net juga dilakukan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di perairan Sorong Papua Barat pada tahun 2006. Tipe set net yang diujicoba hampir sama dengan uji coba sebelumnya namun memiliki ukuran yang lebih besar (penaju sekitar 500 m) dan dipasang di perairan yang lebih dalam (lebih dari 20 m).
Kelebihan dan Kelemahan Set Net
Kelebihan
' Hemat bahan bakar karena alat dipasang menetap sehingga kapal tidak perlu berlayar jauh untuk mencari daerah penangkapan.
' Jaring set net yang terpasang di laut dapat digunakan sebagai tempat berlindung (shelter) ikan-ikan yang berukuran kecil sehingga tidak dimakan predator.
' Hasil tangkapan ikan relatif segar/masih hidup dan dapat diangkat/diambil sesuai dengan kebutuhan pasar.
' Mudah dipindahkan dibanding dgn jenis trap yang ada di Indonesia.
' Sangat sesuai untuk pengembangan usaha perikanan skala menengah kebawah.
Kelemahan
' Hasil tangkapan set net sangat tergantung pada ruaya ikan sehingga untuk memasang set net harus diketahui jalur ruaya ikan terlebih dulu.
' Jika digunakan penaju (lead net) cukup panjang akan mengganggu alur pelayaran kapal dan juga pengoperasian alat tangkap lain.
' Tidak semua ikan tertangkap di dalam kantong, kadang-kadang tertangkap juga secara 'gilled or entangled' di bagian penaju (lead net) atau serambi (trap net) terutama yang menggunakan bahan jarring sehingga diperlukan pekerjaan tambahan untuk memeriksa bagian tersebut.
' Jaring harus sering dibersihkan terutama bagian kantong karena banyak ditempeli oleh kotoran dan teritip.
Kemungkinan Pengembangannya
Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan memiliki garis pantai sekitar 81.000 km dengan berbagai teluk dan semenanjung. Dengan topografi seperti ini maka wilayah perairan laut Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan perikanan set net. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum pemasangan set antara lain: ketersedian sumber daya ikan yang menjadi tujuan penangkapan, pola ruaya ikan yang menjadi tujuan penangkapan, kondisi perairan dimana set net akan dipasang (topografi dasar, keadaan arus, pasang surut, dan gelombang).
Pengembangann alat tangkap set net sebaiknya dilakukan di wilayah perairan Indonesia bagian timur karena disamping alasan sumberdaya ikan yang masih tersedia dan juga apabila dipasang dengan ukuran yang besar tidak terlalu mengganggu arus pelayaran dan pengoperasian alat tangkap lain. Jika dikembangkan di wilayah Indonesia timur tinggal memikirkan bagaimana cara pemasaran hasil tangkapannya.
DR.WUDIANTO
Peneliti pada Pusat Riset Perikanan Tangkap,
Badan Riset Kelautan dan Perikanan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Jl. Pasir Putih I Ancol Timur Jakarta Utara
e-mail: wudianto_prpt@indo.net.id

DESTRUCTIVE FISHING DI PERAIRAN PROPINSI SULTRA
Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si
Nelayan adalah kelompok masyarakat yang bermukim di kawasan pantai umumnya menggantungkan sumber kehidupan dari sektor kelautan dan perikanan. Dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan sering kali terjadi eksploitasi secara besar-besaran namun tidak mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Persoalannya adalah cara-cara yang dilakukan selama ini seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip tata laksana perikanan yang bertanggungjawab (Code of Conduct for Responsible Fisheries - CCRF). Konkritnya sebagai nelayan tradisional telah melakukan penangkapan ikan dengan cara'cara destructive fishing salah satu bagain dari Illegal Fishing yaitu kegiatan menangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat/nelayan dengan cara merusak sumberdaya ikan dan ekosistemnya seperti pemboman ikan, penggunaan racun sianida, pembiusan dan penggunaan alat tangkap ikan seperti trawl (pukat harimau) serta mengeksploitasi habitat laut yang dilindungi.
Destructive fishing merupakan kegiatan mall praktek dalam penangkapan ikan atau pemanfaatan sumberdaya perikanan yang secara yuridis menjadi pelanggaran hukum. Secara umum, maraknya destructive fishing disebabkan oleh beberapa faktor ; (1) Rentang kendali dan luasnya wilayah pengawasan tidak seimbang dengan kemampuan tenaga pengawas yang ada saat ini (2) Terbatasnya sarana dan armada pengawasan di laut (3) Lemahnya kemampuan SDM Nelayan Indonesia dan banyaknya kalangan pengusaha bermental pemburu rente ekonomi (4) Masih lemahnya penegakan hukum (5) Lemahnya koordinasi dan komitmen antar aparat penegak hukum.
1. Bentuk Destructive Fishing
Dari hasil pengamatan dan pemantauan yang dilakukan terhadap masyarakat pesisir, nelayan, anggota kelompok masyarakat pengawas, dan pemerintah kelurahan ditemukan beberapa komponen destructive fishing di daerah pesisir perairan Sulawesi Tenggara, yaitu :
1) Menggunakan bahan peledak dan bahan kimia seperti : bom (dengan bahan berupa pupuk (cap matahari, beruang,obor), bius (kalium cianida ' KCn) dan Tuba (akar tuba).
2) Penangkapan ikan dengan trawl (pukat harimau).
''Destructive fishing dengan Bom





Gambar 1. Penggunaan Bom Untuk Menangkap Ikan
Penggunaan bahan peledak seperti bom dapat memusnahkan biota dan merusak lingkungan, penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan di sekitar daerah terumbu karang menimbulkan efek samping yang sangat besar. Selain rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi peledakan, juga dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas terhadap ekosistem terumbu karang. Penangkapan ikan dengan cara menggunakan bom, mengakibatkan biota laut seperti karang menjadi patah, terbelah, berserakan dan hancur menjadi pasir dan meninggalkan bekas lubang pada terumbu karang. Indikatornya adalah karang patah, terbelah, tersebar berserakan dan hancur menjadi pasir, meninggalkan bekas lubang pada terumbu karang.

Gambar 2. Terumbu karang yang rusak akibat Penggunaan Bom
''Destructive fishing dengan Racun Sianida, Pembiusan
Bahan beracun yang sering dipergunakan dalam penangkapan ikan, seperti sodium atau potassium sianida. Penangkapan dengan cara ini dapat menyebabkan kepunahan jenis-jenis ikan karang, misalnya ikan hias, kerapu (tpinephelus spp.), dan ikan napoleon (Chelinus). Racun tersebut dapat menyebabkan ikan besar dan kecil menjadi "mabuk" dan mati. Disamping mematikan ikan-ikan yang ada, sisa racun dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang ditandai dengan perubahan warna karang yang berwarna warni menjadi putih yang lama kelamaan karang menjadi mati. Indikatornya adalah karang mati, memutih, meninggalkan bekas karang yang banyak akibat pengambilan ikan di balik karang.


Gambar 3. Pembiusan ikan di Terumbu karang
secara umum terutama pada daerah-daerah yang mempunyai jumlah terumbu karang yang cukup tinggi, karena kebanyakan ikan-ikan dasar bersembunyi atau melakukan pembiakan pada lubang-lubang terumbu karang. Sedang pelaku pembius memasukkan/ menyemprotkan obat kedalam lubang dan setelah beberapa lama kemudian ikan mengalami stress kemudian pingsan dan mati, sehingga mereka dengan muda mengambil ikan.
''Destructive fishing dengan Trawl (Pukat Hariamau).
Pukat harimau (trawl) merupakan salah satu alat penangkap ikan yang digunakan oleh nelayan. Alat ini berupa jaring dengan ukuran yang sangat besar, memilki lubang jaring yang sangat rapat sehingga berbagai jenis ikan mulai dari ikan berukuran kecil sampai dengan ikan yang berukuran besar dapat tertangkap dengan menggunakan jaring tersebut. Cara kerjanya alat tangkap ditarik oleh kapal yang mana menyapu ke dasar perairan. akibat penggunaan pukat harimau secara terus menerus menyebabkan kepunahan terhadap berbagai jenis sumber daya perikanan seperti yang terjadi di perairan Bagan Siapi-Api Provinsi Sumatera Utara dan di Selat Tiworo Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar 4. Kapal Trawl (Pukat Harimau) di Kab. Bombana Sultra.


Gambar 5. Pengoperasian Trawl (Pukat Harimau).
Pukat harimau (trawl) yang merupakan salah satu alat penangkap ikan saat ini telah dilarang di wilayah perairan Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl, namun pada kenyataannya masih banyak nelayan yang melanggar dan mengoperasikan alat tersebut untuk menangkap ikan. Indikatornya adalah karang mati, atau sulit bertahan hidup di daerah dimana nelayannya sering menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan.
Menurut data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bombana terdapat 105 unit kapal dengan alat tangkap trawl yang beroperasi di perairan Selat Tiworo yang berasal dari daerah kecamatan Rumbia. Sedangkan nelayan yang menggunakan trawl sebanyak 127 orang (23 %) dari keseluruhan nelayan.
Namun Keberadaan trawl (pukat harimau) di Kabupaten Bombana hingga saat ini membawa dampak negatif yang sangat besar terhadap nelayan tradisional. Keberadaan nelayan trawl sangat menggangu nelayan lainnya dan tidak sedikit kerugian yang diderita oleh nelayan tradisional karena ulah nelayan trawl, dan yang paling menyedihkan adalah banyaknya alat tangkap bubu yang hilang setiap malam dan rusaknya alat tangkap lainnya seperti bagan dan sero karena tertabrak oleh kapal trawl, sehingga hampir seluruh nelayan tradisional dililit utang bukan karena hasil tangkapan kurang, melainkan alat tangkap mereka raib di perairan. Rata-rata alat tangkap bubu yang hilang setiap malamnya hingga mencapai 100 buah. Jika dirupiahkan harga 1 unit bubu adalah Rp. 15.000,-. Jadi kerugian nelayan setiap malamnya mencapai Rp. 1.500.000,-. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1998.
Dampak keberadaan Trawl terjadinya perselisihan antara nelayan trawl dengan nelayan tradisional sudah berulangkali terjadi; bahkan sudah mengarah ke tingkat anarkis. Upaya melakukan perdamaian sudah sering dilakukan melalui pembagian jalur penangkapan tetapi kesepakatan ini selalu dilanggar oleh nelayan trawl. Kesepakatan tidak dibarengi dengan pengawasan, sehingga aksi penolakan terhadap trawl semakin gencar dilakukan oleh nelayan tradisional.
Kendala penghapusan trawl di Kabupaten Bombana mengalami kendala karena tidak adanya sarana pengawasan dan lemahnya penegakkan hukum, HNSI tidak memperlihatkan peranannya dalam menyelesaikan masalah ini bahkan HNSI sebagai wadah seluruh nelayan justru memperparah permasalahan ini, sehingga nelayan tradisional semakin tertindas. Jika kondisi ini dibiarkan, maka kemungkinan terjadi anarki antara nelayan trawl dengan nelayan tradisional.
2. Jenis Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Untuk Destructive Fishing
Berdasarkan temuan yang ditemukan terhadap pelaku destructive fishing bahan-bahan yang sering digunakan adalah :
''Bahan Beracun
- Potasium Cianida digunakan untuk penangkapan ikan didaerah karang, bahan ini biasa digunakan tukang mas.
- Racun hama pertanian seperti merek Dexon, Diazino, Basudin, Acodan digunakan untuk penangkapan ikan air tawar di sungai atau perairan umum, bahan ini sering digunakan didaerah transmigrasi dan masyarakat lain disekitar perairan umum.
- Deterjen digunakan untuk penangkapan ikan didaerah karang.
- Akar Tuba digunakan untuk penangkapan ikan didaerah karang.
- Tembakau digunakan untuk penangkapan ikan didaerah karang.
''Bahan Berbahaya
- Belerang korek api seperti merek Diponegoro, Segi tiga ungu digunakan untuk penangkapan ikan teri dan ikan karang.
- Pupuk urea seperti merek matahari, tiga obor dan tengkorak digunakan untuk penangkapan ikan didaerah karang dan permukaan. Bahan ini bersama korek api diatas diracik sebagai bahan peledak diisi dalam botol korek api sebagai sumbu bahan peledak.
- Aliran listrik (strom) digunakan untuk penangkapan ikan di sawah, kali-kali kecil dan daerah genangan air.
3. Penyebab Destructive Fishing
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kami ini secara perorangan (pembom aktif dan non aktif), bahwa dalam beberapa faktor 'Penyebab utama/alasan" atas pelaku terhadap kegiatan destructive fishing di salah satu daerah di pesisir perairan Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu didaerah Pulau Wawonii dengan menggunakan bom ikan dan berupa racun (bius dan tuba), antara lain :
''Adanya Pelaku Bom dari Pihak Luar.
''Adanya Pengedaran Bahan Baku yang masuk
''Mereka dianggap sebagai Golongan Monoritas (Terabaikan)
''Kurangnya ketegasan sanksi hukum
''Merupakan Tradisi
4. Persepsi Masyarakat Terhadap Destructive Fishing
Kegitan destructive fishing seperti bom, bius dan tuba berpengaruh terhadap kelangsungan ekosistem laut dan pantai, terutama pada daerah yang memiliki terumbu karang. Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bom menyebabkan karang hancur, ikan-ikan kecil mati, bahkan kelangsungan jiwa dari pelaku juga dapat terancam bahkan sampai mati. Selain itu, kegiatan penggunaan bom juga dapat menyebabkan kegiatan budidaya ikan dalam keramba terganggu dan penggunaan obat bius dapat merusak pertumbuhan budidaya rumput laut berubah menjadi putih dan mati.
Dari wawancara dengan warga setempat, secara umum destructive fishing banyak ditentang oleh para nelayan dan ibu rumah tangga terutama nelayan kecil dan nelayan usaha budidaya (rumput laut dan keramba) untuk itu perlu ada upaya penyadaran terhadap mereka yang melakukan pemboman, bahkan kalau sudah pernah mendapatkan pembinaan kemudian melakukan lagi maka ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat diatas, bahwa penangkapan ikan dengan cara destructive fishing (bom, bius, dan sejenisnya) adalah sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan serta dapat menyebabkan kerusakan habitat laut yang pada akhirnya mempengaruhi lapangan kerja mereka. Hal ini terbukti dari pernyataan masyarakat sebagaimana pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Jenis dan Persentase Dampak destructive fishing (Bom, Bius dan Sejenisnya)

1. Memusnahkan/merusak/mematikan ikan/bibit ikan
2. Mengancam jiwa/merusak badan
3. Sulit mencari ikan (mengurangi mata pencaharian nelayan lain)
4. Mengganggu usaha nelayan lain/merusak rumput laut
5. Merusak karang/habitat laut
7. Menjadi tradisi

Sumber Data : Satker PSDKP Kendari 2007.

6. Strategi Penanganan Destructive Fishing
Secara umum penanganan destructive fishing yaitu cara :
''Meningkatkan ke??sadaran masyarakat melalui sosialisasi, penyuluhan atau penerangan terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh penangkapan ikan secara ilegal.
''Mencari akar penyebab kenapa destructive fishing itu dila??kukan. Apakah motif ekonomi atau ada motif lainnya. Setelah diketahui perma??salahan, upaya selanjutnya melakukan upaya preventif.
''Meningkatkan penegakan dan penaatan hukum.
''Meli??batkan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumberdaya ikan.
''Perlu adanya dukungan kelembagaan dari pemerintah. Artinya harus ada yang mengurusi kasus ini.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakaukan selama ini ditemukan destructive fishing dengan menggunakan bahan peledak dan kimia seperti Bom, Bius dan Tuba, Pukat Harimau (Trawl). Pencegahan terhadap penangkapan ikan dengan menggunakan bahan-bahan peledak dan kimia lainnya seperti bom ikan, Bius, Racun Cianida adalah bukan persoalan yang mudah, apalagi aktifitas ini sudah mengakar dan membudaya bagi kalangan nelayan tradisional. Beberapa strategi penanganan masalah, antara lain :
''Peningkatan Ekonomi Nelayan
Dari hasil wawancara terhadap masyarakat nelayan, termasuk pelaku bom aktif dan non aktif, bahwa apalagi kegiatan destructive fishing dilarang maka meraka harus di beri mata pencaharian alternatif yang bernilai ekonomis sesuai dengan bidang/pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan dalam penyalurannya harus tepat sasaran, bukan hanya pada nelayan tertentu atau yang hanya dekat dengan pejabat. Sebab jika tidak, maka strategi yang terbangun tidak menyelesaikan masalah.
Beberapa mata pencaharian alternatif yang diusulkan oleh masyarakat nelayan, sebagai berikut :
?? Budidaya rumput laut
?? Budidaya ikan keramba Tancap.
?? Alat Penangkapan Bubu
?? Tambahan Modal Usaha Bagi Pedagang Ikan (Papalele antar Pulau)
''Penguatan Kelompok Masyarakat Pengawas
Kelompok masyarakat pengawas di Kelurahan Langara Laut di sebut ' Kelompok Masyarakat Pengawas Samudera ' KMPS '. Sesuai hasil wawancara dengan masyarakat setempat termasuk nelanyan pelaku bom yang sudah non aktif, bahwa keberadaan kelompok msyarakat pengawas yang dibina oleh Satker PSDKP Kendari sangat menekankan intensitas kegiatan destructive fishing di Kelurahan Langara Luat dan Kawasan perairan Pulau Wawonii secara umum
Sejalan dengan kegiatan kelompok masyarakat pengawas yang rata-rata mereka adalah nelayan yang berpendapatan rendah termasuk mantan pelaku bom ikan, maka pihak Satker PSDKP Kendari dan Instansi teknis terkait (Dinas Perikanan Provinsi dan Kabupaten Konawe) harus memperhatikan keberlangsungan usaha dan kehidupan mereka karena mereka selain tertanggung jawab menjaga laut selaku anggota pengawas, juga mereka tetap bekerja sebagai nelayan.
Untuk mendukung aktivitas kelembagaan kelompok pengawas dan kehidupan sosial ekonomi anggota, maka diperlukan bentuk-bentuk strategi penguatan sebagai berikut :
''Kerjasama Instansi Terkait (Tim Gabungan Terpadu)
Kelompok Masyarakat Pengawas Laut dan Pantai yang ada di Kelurahan Langara Laut, masih tergolong muda dan merupakan hal baru bagi sebangian masyarakat setempat, maka strategi gerakan yang diperlukan adalah kerja sama Instansi teknis terkait secara terpadu yang meliputi : (1) Unsur Kelompok Masyarakat Pengawas samudera (2) Kepolisian (3) ABRI (4) Angkatan Laut (5) Dinas Kelautan dan Perikanan (6) Anggota Satuan Pengawas Perikanan Satker PSDKP Kendari. Bentuk kegiatan kerjasama (Tim Gabungan Terpadu ' TIGER) antara lain :
' Penegakan hukum secara merata (Pelaku bom ikan dan pengedar bahan baku
' Gerakan penyadaran
' Pelacakan Pengedaran dan Bahan Baku Bom Ikan dan sejenis
''Peningkatan Sarana dan Prasanan Pendukung Kelompok Masyarakat Pengawas
Dalam rangka peningkatan kinerja dan jangkauan operasi Kelompok Masyarakat Pengawas Samudera yang maksimal maka di butuhkan sarana dan prasarana yang antara lain :
''Alat transportasi yang mempunyai kapasitas GT yang lebih besar ketimbang yang dimiliki oleh pelaku bom (minimal kapal mesin tempel 40 PK). Sebagai contoh sewaktu Tim Satker PSDKP Kendari dan Anggota KMPS turun lapangan diperairan Langara Laut ada sekelompok orang yang siap akan melemparkan bom dan ketika kami mendekati, mereka melarikan diri dengan menggunakan bodi batang bermesin tempel sehingga tidak mungkin untuk mengejar pelaku karena perahu kami menggunakan mesin katinting.
''Radio (HT) 3 unit
''Handy come 1 unit
''Posko Pengawasan 1 unit
''Identitas (Atribut anggota).
''Penguatan Kapasitas Sosial Ekonomi Anggota Pengawas
Bentuk usaha ekonomi produktif yang diusulkan oleh anggota Kelompok Masyarakat Pengawas Samudera, yaitu :
''Alat tangkap ikan Bubu (100 Unit) + Kompresor (1 Unit)
''Kapal Ikan (kapal gai ' bahasa lokal) 2 Unit
''Jaring Insang (10 Unit )
''Budidaya Rumput Laut
''Budidaya Ikan dalam keramba tancap.

''Pencegahan Pelaku Bom dari Pihak Luar.
Berdasarkan wawancara dengan masyarakat nelayan (Pelaku Bom aktif dan non Aktif) serta informasi dari pihak pemerintah Kelurahan Langara Laut, anggota Pokmaswas dan Petugas Satker PSDKP Kendari, bahwa pelaku bom ikan di Perairan Wawonii, bukan saja dari nelayan setempat, tetapi juga berasal dari desa-desa lain, seperti : Desa di Pulau Cempedak dan sekitarnya (Kec. Laonti) Kabupaten Konawe Selatan dan Desa Mekar, Bajo Indah dan Sekitarnya (Kec. Soropia) Kab. Konawe.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka masyarakat nelayan di Kelurahan Langara Laut, menyarankan kepada Pemerintah agar bom ikan baik dari dalam maupun dari luar wilayah Wawonii perlu ditindak tegas (diberikan sanksi hukum yang sesuai dengan Undang-Undang Perikanan).
7. Penanganan Pelaku Destructive Fishing
Pelaku destructive fishing yang berada di pesisir Propinsi Sulawesi Tenggara tidak pernah jerah (kapok) atau takut dengan ancaman hukuman dan bahaya yang menyintai terhadap diri mereka. Sudah banyak kasus tewasnya pelaku karena terkena bom yang belum sempat dibuang atau banyaknya tersangka sudah diadili di pengadilan yang sudah mempunyai keputusan yang tetap.

Gambar 6. Korban Yang Tewas akibat bom ikan.

Gambar 7. Korban Yang Terpotong Tangan akibat bom ikan.

  ©Template by Dicas Blogger.